masukkan script iklan disini
Wakil Komandan Operasi IRGC Iran: Abbas Nilforoushan.
"Jika Israel membuat kesalahan strategis, ia harus mengumpulkan serpihan Tel Aviv dari kedalaman bawah Laut Mediterania," demikian ditegaskan Wakil Komandan Operasi IRGC Abbas Nilforoushan asal Iran.
"Jika Israel membuat kesalahan strategis, Israel harus mengumpulkan sedikit demi sedikit kota Tel Aviv dari kedalaman bawah Laut Mediterania," kata Wakil Komandan Operasi IRGC Abbas Nilforoushan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita IRGC, Tasnim, seperti dilansir oleh Radio Free Europe / Radio Liberty cabang Iran yang didanai AS.
Nilforoushan menambahkan bahwa "Israel tidak dalam posisi aman untuk mengancam Iran" dan bahwa "Iran sudah mengepung Israel dari keempat sisi."
"Tidak akan ada yang tersisa dari Israel" dalam kasus konflik antara kedua negara, ia bersumpah.
Komandan itu juga berkomentar tentang konfrontasi antara Israel dan pasukan Iran atau proksi di Lebanon dan Suriah.
"Kami akan melihat pelanggaran apa pun di wilayah ini sebagai acuan untuk meniupkan genderang perang terhadap Israel di seluruh wilayah. Setiap tindakan untuk memulai perang di wilayah itu akan memadamkan api yang akan membakar mereka yang telah memulai perang," katanya.
Komandan itu juga berkomentar tentang konfrontasi antara Israel dan pasukan Iran atau proksi di Lebanon dan Suriah.
"Kami akan melihat pelanggaran apa pun di wilayah ini sebagai acuan untuk meniupkan genderang perang terhadap Israel di seluruh wilayah. Setiap tindakan untuk memulai perang di wilayah itu akan memadamkan api yang akan membakar mereka yang telah memulai perang," katanya.
Nilforoushan juga menyatakan bahwa Hizbullah akan "membebaskan Israel utara jika terjadi perang."
"Ini pasti akan terjadi, karena Hizbullah memiliki kemampuan yang baik untuk melakukannya," katanya.
Menurut Radio Farda, sang jenderal lahir pada tahun 1966 di Isfahan dan juga menjabat sebagai "penasihat militer" di negara-negara yang menjadi anggota "Front Perlawanan," sebagaimana Iran mengacu pada medan perang Suriah.
"Israel tidak memiliki keadaan strategis," kata Nilforoushan, ia menambahkan bahwa karena itu, "jika hanya satu rudal menghantam tanah yang diduduki, bandara Israel akan dipenuhi dengan orang-orang yang berusaha melarikan diri dari negara itu."
"Ini pasti akan terjadi, karena Hizbullah memiliki kemampuan yang baik untuk melakukannya," katanya.
Menurut Radio Farda, sang jenderal lahir pada tahun 1966 di Isfahan dan juga menjabat sebagai "penasihat militer" di negara-negara yang menjadi anggota "Front Perlawanan," sebagaimana Iran mengacu pada medan perang Suriah.
"Israel tidak memiliki keadaan strategis," kata Nilforoushan, ia menambahkan bahwa karena itu, "jika hanya satu rudal menghantam tanah yang diduduki, bandara Israel akan dipenuhi dengan orang-orang yang berusaha melarikan diri dari negara itu."
Namun beberapa pengamat menilai bahwa pernyataan serta klaim-klaim oleh jenderal Iran ini tampaknya tanpa dasar faktual.
Misalnya, dalam wawancara, ia mengklaim bahwa orang Israel "miskin," ketika menurut Dana Moneter Internasional, pada tahun 2018 PDB per kapita di Israel lebih dari $ 41.000, sedangkan di Iran kurang dari $ 6.000.
Nilforoushan juga mengatakan Iran mengembangkan "kemampuan serangan dalam dan jarak jauh."
"Kami tidak akan membiarkan musuh menghadapi kami di perbatasan kami. Kami akan segera menyeret perang ke pangkalan dan kepentingan musuh di mana pun mereka berada," ia berjanji.
Misalnya, dalam wawancara, ia mengklaim bahwa orang Israel "miskin," ketika menurut Dana Moneter Internasional, pada tahun 2018 PDB per kapita di Israel lebih dari $ 41.000, sedangkan di Iran kurang dari $ 6.000.
Nilforoushan juga mengatakan Iran mengembangkan "kemampuan serangan dalam dan jarak jauh."
"Kami tidak akan membiarkan musuh menghadapi kami di perbatasan kami. Kami akan segera menyeret perang ke pangkalan dan kepentingan musuh di mana pun mereka berada," ia berjanji.